Jaga Seni Angklung sebagai Warisan Budaya Nasional

BISNISTIME.COM,BANDUNG-- Sekolah Satu Hati (SSH) dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat, diajak untuk menjaga dan mempopulerkan budaya angklung ke masyarakat dalam negeri hingga mancanegara. Upaya itu dilakukan melalui gelaran School Camp 2025 di pusat budaya Saung Angklung Udjo (SAU)(20-21/6).
Mereka memperdalam pengetahuannya dengan menyaksikan awal pembuatan angklung. Proses ini dimulai dari cara pemilihan dan penyimpanan bambu hingga proses pengikatan rotan yang membentuk suara bambu menjadi angklung dengan jenis tangga nada diatonis dan pentatoni. Diatonis merupakan angklung dengan 7 tangga nada diatonic chromatic 1 oktaf.
Para para peserta diajak untuk mendalami teknis dan cara bermain angklung. Peserta School Camp 2025 juga dibekali public speaking sebagai keterampilan dasar duta budaya sekolah yang akan mempromosikan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan angklung di ruang publik. "Angklung dipilih karena nilai historis dan budayanya yang tinggi. Upaya ini telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2014," kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin dalam keterangan resminya, Senin (23/6).
Dalam pengembangan kompetensi, AHM menggandeng penggiat budaya SAU yang menjadi pusat pelestarian budaya angklung di Jawa Barat yang telah mempromosikan angklung hingga mancanegara. AHM berkomitmen untuk terus mengembangkan talenta bermusik angklung sekaligus menjaga eksistensi angklung yang telah diakui oleh UNESCO pada 2010.
Para peserta School Camp merupakan para pelajar dan guru dari sekolah SSH di DKI Jakarta yakni SDN Sunter Agung 13 Pagi, SMAN 13 , SMAN 80, SMAN 110, SMK Hang Tuah 1, SMP Hang Tuah 3. Dari Jawa Barat yakni para pelajar dan guru dari SMP Nassa, SMK Telekomunikasi Telesandi, SMK Mitra Industri MM2100, SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, SMK Gema Nusantara dan juga SMAN 2 Cikampek.